Friday, January 14, 2005

Qolbun Maridh

Oleh KH. Abdullah Gymnastiar

CIRI-ciri orang yang memiliki hati yang sakit, ia tak ubahnya dengan gelas yang kusam berisikan air yang keruh, jangankan masuk sebutir debu kedalamnya, meski paku payung, jarum, silet atau patahan cutter sekalipun tidak akan tampak terlihat.

Perumpamaan yang lain, orang yang hatinya sakit. Ibarat cermin, ia adalah cermin yang tak terawat, sehingga penuh noktah-noktah hitam. Mulanya mungkin hanya satu noktah, namun dari hari kehari noktah itu terus bertambah. Akibatnya setiap benda sebagus apapun yang disimpan di mukanya, akan tampak lain pantulan bayangannya. Setidak-tidaknya bayangan benda itu tampak buram dan lebih buruk daripada aslinya. Apalagi yang bercermin di depannya, siapapun dia niscaya akan merasa kecewa. Sebab sebagus dan serapih apapun dandanannya, bayangan yang terpantul dari cermin akan tampak buruk dan kusam.

Begitulah hati yang sakit. Ia akan tampak penuh noktah hitam dan noktah itu akan terus bertambah dan bertambah dari waktu ke waktu. Hari ini melekat noktah riya, esoknya melekat noktah ujub, lusanya mungkin noktah iri dengki, lainkali noktah berniat buruk, suu'zhan, berkata sia-sia, lalai menjaga pandangan dan seterusnya.

Orang yang menderita Qolbun maridh akan sulit menilai secara jujur apapun yang nampak di depannya. Melihat orang yang sukses timbul iri dengki, mendapati kawan beroleh karunia rezeki timbul resah dan benci. dihadapkan pada siapapun yang memiliki kelebihan hatinya akan serta merta menyelidiki aib dan kekurangannya. Bila sudah ditemukan, hatinyapun akan gembira. Ibarat menemukan barang berharga, ia pun mengumbar dan mengabarkan aib dan kekurangan itu kepada siapa saja, demi agar kelebihannya tenggelam. Na'udzubillah, sungguh malang dan kasihan.

Pantaslah kalau Rasulullah SAW pernah bersabda, "Ingatlah, dalam tubuh manusia ada segumpal daging, bila ia baik maka, akan baiklah seluruh tubuh, Akan tetapi bila ia rusak, maka akan rusak pula tubuh itu seluruhnya. Segumpal daging itu adalah qolbu (hati)" (HR Bukhari Muslim)

Adapun ciri lainnya dari hati yang sakit adalah cenderung gemar terhadap makanan rohani yang memudaratkannya, tetapi sangat enggan terhadap santapan rohani yang bermanfaat. Walhasil hati yang sakit adalah hati yang hidup namun mengandung penyakit. Di dalam Qolbun Maridh, di satu pihak terdapat mahabbah, kecintaan kepada Allah: Iman, Ikhlas dan tawakkal kepada-Nya. Di pihak lain terdapat rasa cinta terhadap hawa nafsu, rasa tamak untuk meraih kesenangan, mementingkan kehidupan di dunia dan hal-hal lainnya. Wallahu a'lam***
(am)
-----------
Sumber : Waspada.co.id

0 Comments:

Post a Comment

<< Home