Qolbun Saliim
Oleh KH. Abdullah Gymnastiar
ORANG yang memiliki hati yang sehat tak ubahnya memiliki tubuh yang sehat. Ia akan berfungsi optimal. Ia akan mampu memilih dan memilah setiap rencana atas suatu tindakan, sehingga setiap yang akan diperbuatnya benar-benar sudah melewati perhitungan yang jitu berdasarkan hati nurani yang bersih.
Di antara ciri orang yang hatinya sehat adalah hidupnya diselimuti mahabbah (kecintaan) dan tawakkal kepada Allah. Tidak usah heran manakala mencintai sesuatu, maka cintanya semata-mata karena Allah semata. Sehingga ia tidak akan berlebihan dalam mencintai sesama makhluk. Demikian pula bila ia membenci sesuatu maka iapun akan membencinya karena Allah semata, sehingga kebenciannya itu tidak akan membuatnya tergelincir ke dalam perbuatan dosa dan aniaya, sebaliknya bisa menjadi ladang pahala.
Semakin bersih hati, hidupnya selalu akan diselimuti rasa syukur. Dikarunia apa saja, kendati sedikit, ia tidak akan habis-habisnya meyakini bahwa semua ini adalah titipan Allah semata, sehingga amat jauh dari sifat ujub dan takabur. Persis seperti ucapan yang terlontar dari lisan Nabi Sulaeman a.s tatkala dirinya dianugerahi Allah berbagai kelebihan, "Ini termasuk kurnia tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya)" (QS An-Naml 27: 40)
Suatu saat Allah menimpakan ujian dan bala, bagi orang yang hatinya bersih, semua itu tidak kalah terasa ni'matnya. Ujian dan persoalan yang menimpa justru akan membuatnya kian merasakan indahnya hidup ini. Karena orang yang mengenal Allah dengan baik, berkat hati yang bersih, akan merasa yakin bahwa ujian adalah salah satu perangkat kasih sayang Allah, yang membuat seseorang semakin bermutu.
Dengan persoalan akan menjadikannya semakin bertambah ilmu, dengan persoalan itu bertambahlah amal. Dengan persoalan akan meningkatlah derajat seorang hamba Allah, sehingga ia tidak akan merasa resah, kecewa dan berkeluh kesah karena menyadari bahwa persoalan merupakan bagian yang harus di nikmati dalam hidup ini.
Oleh karenanya, tidak usah heran orang yang hatinya sehat, ditimpa apapun dalam hidup ini, sungguh bagaikan air di relung lautan yang dalam, Tidak akan terguncang walaupun ombak badai saling menerjang. Ibarat karang yang tegak tegar, dihantam ombak sedahsyat apapun tidak akan roboh. Tidak ada putus asa, tidak ada keluh kesah berkepanjangan. Yang ada hanya kejernihan dan keindahan hati. Ia amat yakin dengan janji Allah, "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya" (QS Al Baqarah 2: 286)
Karenanya, dipeliharanya hatinya sesehat dan sebersih mungkin, untuk tetap bisa berbuat yang terbaik dengan mengefektifkan umur dan waktu yang dimilikinya, bersungguh-sungguh menjalankan semua perintah-Nya, meninggalkan larangan-larangan-Nya. Sedang kita ketahui bersama, bahwa modal manusia adalah umur, dan waktu yang pasti tidak akan pernah kembali. Wallahu'alam.***
(am)
-----------
Sumber : Waspada.co.id
0 Comments:
Post a Comment
<< Home