Friday, January 14, 2005

Senyum Tulus Mempesona

Oleh KH. Abdullah Gymnastiar

SENYUM itu memang aneh tapi nyata. Setiap orang punya bibir tetapi tidak setiap orang biasa atau pandai tersenyum. Senyum sendiri memiliki dampak yang bermacam-macam. Ada orang teriris hatinya karena senyuman. Inilah yang disebut "senyum sinis." Ada juga "senyum menggoda," yang membuat orang yang melihatnya terjerumus ke lembah maksiat. Itulah senyum yang disunggingkan oleh beberapa laki-laki dan perempuan nakal dalam merayu atau menggoda orang lain.

Tetapi ada juga sebuah senyuman yang membuat hati kita tergetar melihatnya. Itu adalah "senyum ketabahan." Begitu pula dapat kita saksikan ada "senyum ketegaran," yang dialami oleh orang yang tengah dilanda bencana berupa kepahitan hidup. Dari bermacam-macam senyum itu dan dampak-dampak yang terlihat padanya, ada lagi senyum yang mampu membuat hati kita ikut bahagia. Inilah "senyum tulus" yang lahir dari hati yang paling dalam, lahir dari kerinduan ingin membahagiakan orang lain, lahir dari kerinduan menghormati dan memuliakan orang lain.

Dalam hal ini, Rasulullah saw telah mempraktekkan senyuman yang tulus di hadapan para sahabat. Beliau, di mata sahabat-sahabatnya, selalu hadir dalam wajah murah senyum, wajah yang cerah dan wajah yang indah.

Keuntungan-keuntungan Tersenyum

Terdapat beberapa keuntungan yang bisa kita raih apabila kita tersenyum. Keuntungan pertama yang bisa kita dapatkan dari tersenyum ialah dari segi penampilan. Senyum bisa menambah daya tarik. Walaupun ia seorang nenek-nenek yang sudah keriput di makan usia, ompong, namun kalau tersenyum pasti terlihat beda. Ada nuansa tersendiri. Kesannya lebih manis, lebih menawan dan lebih menyejukkan.

Keuntungan kedua berkaitan dengan kesehatan. Tentu saja orang yang murah senyum akan jauh dari stres. Jantungnya akan berdetak normal. Peredaran darahnya akan mengalir dengan baik. Pendek kata, orang yang terbiasa tersenyum akan terhindar dari aneka penyakit ketegangan. Sebabnya ialah karena senyum mendorong hati menjadi ceria. Dan akibatnya bisa dilihat, selain menyehatkan dan menguatkan tubuh, tersenyum juga akan membuat kita awet muda. Menurut salah seorang dokter, tersenyum itu ternyata hanya mengandalkan 17 otot wajah. Sedangkan bila kita cemberut, akan tertarik kurang lebih 32 otot wajah. Sungguh, inilah salah satu sebab mengapa wajah terkadang terlihat cepat tua bagi orang yang membiasakan diri jarang tersenyum.

Keuntungan ketiga terkait dengan hubungan sosial. Bagi yang ahli senyum, pergaulannya terasa menyenangkan. Melihat ahli senyum saja hati kita bisa menjadi segar. Keakrabannya sangat terasa. Suasana pergaulan bagi ahli senyum selalu hangat. Bahkan mampu menambah semangat dibanding dengan orang yang dalam pergaulannya selalu berwajah bermuram durja. Lebih dari itu ialah ternyata senyuman dapat meluluhkan emosi orang yang marah. Bila ada yang marah mendatangi kita, hadapilah dengan senyuman yang bening lagi tulus. Yang pasti, senyum semacam ini bakal mampu meredam emosi orang yang marah.Dalam tersenyum kita harus benar-benar memperhatikan situasinya. Kita layak mengetahui kapan waktu yang paling tepat untuk tersenyum. Kita juga perlu memilih tempat yang memadai untuk tersenyum. Karena senyum yang terbaik, pada dasarnya, lahir dari hati yang tulus yang tahu kapan waktu, situasi dan kondisi serta tempat yang memungkinkannya untuk tersenyum.

Senyuman yang proporsional biasanya banyak dimiliki oleh orang-orang yang mempunyai kemuliaan kematangan pribadi dan kearifan. Sebaliknya, senyum yang tidak proporsional biasanya dimiliki oleh orang-orang yang emosional, mengikuti hawa nafsu, bahkan terkadang dimiliki oleh orang yang zalim, yang selalu berbuat keji pada orang lain.

Untuk inilah, mari kita melatih diri kita untuk tersenyum dengan tulus. Insya Allah, kalau kita tersenyum dengan proporsional, baik saat mengangkat atau menjawab telepon, berbicara dengan orangtua, berbicara dengan anak-anak kecil, akan membuat suasana terasa indah. Selain membuat kita merasa bahagia, orang lain pun menjadi tertarik dengan kemuliaan sikap kita. Karena itu, hadapilah perjalanan hidup kita dengan senyuman yang tulus. Wallahu a'lam***
(am)
------------
Sumber : Waspada.co.id

0 Comments:

Post a Comment

<< Home