Tentang Kekuatan Ruhiah
Sebesar apapun kekuatan manusia, itu tetap karunia dari Allah Azza wa Jalla. Dalam genggaman-Nya, manusia tiada daya dan upaya kecuali seluruhnya atas kehendak Allah. Begitu pun ketika kita berupaya mendekati-Nya. Tanpa iradah dan inayah dari-Nya kita tak ada apa-apa di hadapan-Nya. Lantas kalau sudah begini apa yang mau disombongkan?
Tugas manusia di muka bumi pada dasarnya hanyalah satu. "Dan tidaklah Kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku" (QS Adz-Dzaariyaat [51]: 56). Dengan demikian, semua dimensi kegiatan manusia hendaklah diletakkan dalam posisi ibadah. Bekerja adalah ibadah, bermain adalah ibadah, senda gurau pun bisa jadi ibadah.
Di atas semua itu, ada fundamen yang mengokohkan keberadaan ibadah. Itulah yang kita kenal dengan rukun Islam. Adapun dengan menunaikannya berarti kita telah menegakkan Islam. Bukankah tiang Islam salah satunya -disebutkan dalam sebuah Hadis Nabi SAW- adalah shalat? Demikian juga, disebutkan, bahwa yang pertama kali akan dihisab kelak di akhirat adalah amalan shalat? Maka, barang siapa yang shalatnya dikerjakan dengan baik dan benar, begitu pula dengan amalan lain yang mengiringinya.
Lantas apakah yang kita dapatkan kalau kita mengerjakan semua amalan dalam kerangka ibadah tanpa bersarang rasa riya sedikitpun. Salah satu bonusnya ialah "kekuatan ruhiah". Apa itu kekuatan ruhiah?
Kekuatan ruhiah adalah hasil dari yang kita dapatkan dari bersungguh-sungguh kepada-Nya. Kekuatan ruhiah ini sendiri bukanlah hal yang penting bagi seorang hamba yang lebih mengutamakan mendekati-Nya. Terkadang kekuatan ini muncul tanpa dirasakan oleh hamba Allah tersebut.
Efek dari kekuatan ruhiah ini justru dirasakan oleh orang-orang sekitar hamba tersebut. Misalnya, dari aspek keilmuan, ia menjadi tempat tumpuan masyarakat sekitar. Bahkan dari segi kekayaan, meski ia hidup sederhana, ia mampu mempekerjakan sekian banyak orang, juga mengangkat harkat-martabat mereka. Semua itu dilakukannya hanya untuk mengejar ridha dari-Nya. Lain dari itu, tak ada yang ia takutkan. mns/mqp
----------------
Sumber : Republika.co.id
0 Comments:
Post a Comment
<< Home