Friday, January 14, 2005

Menumbuhkan Rasa Percaya Diri

Oleh KH. Abdullah Gymnastiar

Rasa percaya diri merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Sebab dengan kepercayaan diri, seseorang telah memiliki keyakinan diri yang baik. Sayangnya, tidak jarang soal rasa percaya diri ini menjadi masalah bagi sebagian orang. Akibatnya, muncullah rasa minder yang malah akan menghambat kemajuan. Lalu bagaimana caranya menumbuhkan rasa percaya diri ini? Di sini, setidaknya ada tujuh langkah yang dapat kita tempuh untuk menumbuhkan rasa percaya diri. Kita urai satu persatu dan semoga bermanfaat. Pertama, kita harus benar-benar menyadari bahwa Allah menciptakan kita benar-benar dengan perhitungan dan pertimbangan Yang Maha Cermat. Seperti difirmankan-Nya dalam surat at-Tiin 4, "La qad khalaqnal insaana fii ahsani taqwiim" (Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya). Nah saudaraku, jangan sekali-kali kita menyesali kenapa kita terlahir ke dunia ini. Kita tidak diciptakan untuk gagal. Jika kita gagal, itu pasti bukan kehendak Allah, melainkan karena kita tidak serius memompa potensi yang dikaruniakan-Nya.

Bukankah di antara 250 juta sperma yang terpancar untuk berlomba berjumpa dengan sel telur hanya satu saja yang berhasil? Dan itu adalah kita. Jadi, tanpa kita sadari kita sebenarnya pernah bertarung dengan begitu banyak calon manusia lainnya. Itulah yang harus membuat kita yakin bahwa kita ini adalah orang yang memiliki potensi untuk sukses.

Kedua, belajarlah mensyukuri nikmat yang Allah berikan. Alhamdulillah, akal bisa berpikir, mata bisa melihat, telinga bisa mendengar, mulut bisa berkata, dan hati masih mempunyai iman. Kalau tak bisa mendengar, alhamdulillah, masih bisa membaca. Kalau tunanetra, alhamdullilah, ternyata telinganya masih bisa mendengar, begitu seterusnya. Cari nikmat Allah yang masih bisa kita syukuri karena setiap kali bersyukur, setiap kali pula akan datang nikmat lainnya. Jadi, daripada kita memikirkan yang tak ada lebih baik kita memikirkan potensi yang ada. Demikian pula, carilah kejadian masa lalu yang membuat kita sadar bahwa kita pernah berbuat sesuatu atau mungkin kita pernah mengalami situasi sulit yang berhasil kita atasi. Ketiga, baca potensi diri. Segera lacak, gali, dan eksplorasi potensi sukses yang ada pada diri kita. Misalnya dengan bertanya kepada ibu, bapak, suami, istri, atau teman dekat. Karena bisa jadi sangat banyak potensi yang kita miliki tanpa kita sadari, sehingga tidak berhasil kita gali.

Keempat, paculah diri kita untuk terus belajar dari orang-orang sukses. Salah satu caranya dapat kita lakukan dengan bertemu atau membaca buku biografi tentang orang-orang sukses. Mengapa? Karena biasanya, jika kita mendengar kisah dari orang-orang yang sukses maka akan tumbuh semangat. Semakin banyak input dari kisah orang-orang yang berhasil bangkit dari keterpurukan, insya Allah, akan bangkit inspirasi kita.

Kelima, carilah lingkungan yang bisa memotivasi kita untuk sukses. Kita harus mulai senang bergaul dengan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk bangkit. Sebab bergaul dengan orang-orang yang percaya diri akan berbeda dibandingkan bergaul dengan orang-orang yang gagal. Sebab bergaul dengan orang-orang yang percaya diri, insya Allah, semangatnya akan menular kepada diri kita. Jadi, "salah dalam memilih teman, salah dalam memilih pergaulan, sama dengan salah dalam memompa kemampuan kita."

Keenam, mulailah berani untuk berbuat dan mengarungi resiko. Do it now! Lakukan sekarang juga dengan keberanian yang telah kita miliki. Karena, setiap kali kita bertambah pengalaman, insya Allah, akan bertambah pula rasa percaya diri.

Ketika mencoba sesuatu kita harus siap dengan hasil yang sesuai atau tidak sesuai dengan keinginan. Kalau hasilnya tidak sesuai dengan keinginan, bisa jadi itulah yang terbaik menurut Allah Azza wa Jalla. Tidak harus semuanya sesuai keinginan. Sebab yang harus itu adalah berani berbuat sesuatu sepanjang masih dalam kebaikan. Yang disebut gagal itu jika niatnya jelek, ikhtiarnya tidak maksimal atau sama sekali tidak mau ikhtiar. Kalau kita sudah mencoba, maka niatnya saja sudah menjadi amal. Orang yang gagal adalah orang yang tak pernah berani mencoba. Bukankah menaiki anak tangga kelima puluh harus diawali dengan tangga pertama?

Ketujuh, bertawakal. Sesudah perhitungan kita matang, selanjutnya kepercayaan diri akan bertambah dengan memperkokoh ibadah dan doa kita, karena doa dan ibadah dapat mengundang pertolongan Allah. Semakin kokoh ibadah kita, shalat kita, makin kuat doa-doa kita, dan keyakinan kita dengan pertolongan Allah, maka akan makin mengundang pertolongan Allah. Dan itu bisa meningkatkan percaya diri. Demikianlah wahai saudaraku, sedikit kiat sederhana dalam menumbuhkan rasa percaya diri. Yakinlah, Allah tak akan menyia-nyiakan amal yang kita lakukan. Tidak usah panik menghadapi hidup yang serba ruwet dan sempit ini. Anggaplah sebagai ladang dari Allah untuk membangkitkan kemampuan kita. Kelapangan kadang tak menjadikan orang kreatif, tapi kesulitan seringkali menjadikan kita orang kreatif. Wallahu a'lam bishshawaab.***
(am)
--------------
Sumber : Waspada.co.id

0 Comments:

Post a Comment

<< Home