Monday, January 24, 2005

Selembar Tissu

Publikasi: 03/12/2003 10:44 WIB

eramuslim - Bruk. Seorang nenek tiba-tiba jatuh sekitar satu meter didepanku. Aku terkejut dan segera menghentikan langkah. Sebentar kemudian seorang kakek ( mungkin suaminya) berusaha membangunkan, tetapi tidak kuat. Aku buru-buru membantu. Nenek itupun berhasil duduk, kemudian bilang “ arigato” kepadaku.

Akupun terkejut untuk yang kedua kalinya, karena gigi nenek itu mengeluarkan darah. Sambil agak gugup, aku berusaha mencari tissue di dalam tasku. Alhamdulillah, aku bersyukur masih ada tissue di dalamnya walau tinggal satu lembar.

Segera selembar tissue itu kuberikan kepada sang nenek dengan bahasa sekedarnya (karena bahasaku belum lancar), nenek itupun bilang “arigato” untuk kedua kalinya sambil memandang aneh kepadaku, karena diriku dan penampilanku asing baginya.

Sebentar kemudian aku pergi meninggalkannya, karena sudah ada yang mendampingi, walaupun aku masih mengkhawatirkannya, sambil sesekali menoleh kebelakang untuk melihatnya.

Sambil berjalan aku merenung, sayang aku hanya tinggal punya selembar tissue, tidak lebih. Memberikannyapun ada rasa malu, karena hanya sekecil itu pemberianku. Tapi akupun bersyukur karena beberapa detik setelah aku memberikan selembar tissue itu ada seorang gadis yang rela memberikan sebungkus tissuenya.

Akupun berlalu. Dalam perjalanan, terbersit dalam hatiku akan Firman Alloh dalam surat Al Baqoroh : 261. “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Alloh adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir; seratus biji. Alloh melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Alloh Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.

Sebenarnya aku tak mengharapkan imbalan apapun dari pemberianku yang amat sangat kecil itu, namun entah mengapa pikiranku berjalan kesana. Dan….subhaanalloh. peristiwa pembalasan dari Alloh itu benar-benmar terjadi. Baru beberapa menit aku berjalan, aku diberi sebungkus tissue oleh seseorang yang sedang menawarkan dagangannya. Beberapa menit berikutnya aku diberi lagi sebungkus tissue, maka aku memperoleh dua bungkus tissue yang baru hanya dari selembar tissue yang aku berikan.

Ini benar-benar merupakan pelajaran yang sangat berharga, bahwa Alloh selalu menepati janji-Nya. Bahwa Alloh akan membalas kebaikan manusia walau hanya sebesar zarrah (Q.S. Az Zalzalah : 6). Sehingga aku semakin yakin dengan Firman-firman-Nya.

Akhirnya aku merenung dan bertanya dalam hati, kenapa hati ini sering kali merasa berat mengeluarkan harta kepada yang berhaq, padahal kita tahu kalau diantara harta kita ada haq faqir miskin ? Kenapa hati ini sering kali menjadi kikir setiap kali kita mendapat rizki lebih, dengan dalih banyak kebutuhan yang belum terpenuhi ? Hingga fakir miskin dan orang-orang terlantar dinegeri tercinta ini semakin hari semakin menggunung. Kenapa demikian sulit kita mencari dana untuk pengembangan pendidikan, pembangunan masjid, menyantuni anak-anak yatim, padahal demikian banyak orang-orang kaya dinegeri ini? Padahal sudah sangat jelas janji Alloh untuk kita.

Oh ….. Robb, Engkau Maha Tahu. Barangkali masih terlalu besar keangkuhan kami, barangkali masih terlalu besar nafsu kami untuk menguasai harta, ingin menjadi orang yang kaya raya dan terlalu cinta dengan dunia fana ini, hingga kami menjadi kikir dan lupa bahwa orang-orang miskin itu ada karena kami tidak membayarkan hutang zakat, infaq, dan sodaqoh kami kepada mereka.

Robb…… selagi Engkau masih memberi kami kesempatan, untuk menatap ke Agungan-Mu, untuk menikmati segala karunia-Mu, bimbinglah hati kami. Agar kami memiliki hati yang selalu lapang untuk mengeluarkan harta dijalan-Mu, agar rasa welas asih kami terhadap sesama menjadi semakin membara, hingga tiada lagi orang mencampakkan keimanannya hanya karena miskin dan lapar.

Allohumma innii a’uudzu bika minalhammi wal hazani, wa a’uudzu bika minal’ajzi walkasali wa a’uudzu bika minal jubni walbukhli, wa a’uudzu bika min gholabatiddaini waqohrirrijaal.

Ya Alloh, aku berlindung pada-Mu dari rasa sesak dada dan gelisah, dan aku berlindung pada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, dan aku berlindung kepada-Mu dari sikap pengecut dan kikir, dan aku berlindung pada-Mu dari dilingkupi hutang dan dominasi manusia. Aamiin. Walloohu a’lam bishshowaab.

Ummu Shofi
--------------------
Sumber : Eramuslim.com


0 Comments:

Post a Comment

<< Home