Monday, January 17, 2005

Terampil Menghadapi Hidup

Oleh KH. Abdullah Gymnastiar

Hidup akan lebih bermakna bila kita terampil menghadapinya Seseorang akan dapat menikmati perjalanan, apabila ia terampil mengendarai kendarannya. Begitu juga, seseorang akan berbicara dengan baik apabila ia terampil memilih kata dan nada bicara yang tepat. Untuk terampil kita membutuhkan dua hal, yakni ilmu dan latihan.

Siapa saja yang tidak mencintai dua hal ini, maka ia akan celaka dan mencelakakan orang lain. Sebab, salah satu masalah terbesar yang sering kita alami saat ini adalah tidak menguasai keterampilan menghadapi hidup. Terkadang, untuk menentukan tujuan hidup pun kita masih kesulitan. Ketika punya tujuan, sering kali tujuan itu salah. Malah hanya sampai ke tujuan, seperti, ingin kaya, ingin terkenal, ingin memiliki jabatan tinggi, dan lainnya.

Padahal sungguh, semua itu hanyalah tujuan yang sangat rendah nilainya. Sebab, banyak di antara kita menghalalkan segala cara untuk meraihnya, walaupun harus melanggar nilai-nilai moral dan spiritual. Ia menggadaikan harga dirinya, karena cita-cita yang diinginkan begitu rendah nilainya.

Lalu apa yang harus kita lakukan agar hidup kita lebih terarah dan bermakna? Hal pertama jelas: rumuskan tujuan dan cita-cita hidup! Kita tidak mungkin sukses dalam hidup apabila tidak punya arah yang hendak dituju.

Orang yang tahu bahwa kereta akan berangkat jam delapan, pasti akan bersungguh-sungguh mempersiapkan diri agar tidak ketinggalan kereta. Dari sini terlihat, hanya orang memiliki tujuan yang jelaslah yang akan memanfaatkan waktunya untuk kemajuan, sehingga setiap detik akan dirasakannya efektif dan membawa kebaikan. Keterampilan menentukan tujuan adalah langkah awal bagi orang-orang yang akan sukses dalam menghadapi hidupnya.

Karena itu, mulai sekarang, buatlah selalu perencanaan hidup baik saat ini maupun ke depannya nanti. Ingin apa saya dalam hidup ini? Ingin kaya, misalnya, maka niatilah supaya untuk bisa menyantuni orang lain, supaya bisa menolong orang yang membutuhkan. Lalu, buat target berapa uang yang harus kita keluarkan dalam sebulan untuk bersedekah.

Terkadang kita sering tidak menyesal ketika tidak bersedekah, tidak bisa tahajud, tidak mau belajar, dan lainnya, karena kita tidak punya target untuk mencapainya.

Kedua, setelah merumuskan tujuan dan cita-cita hidup, adalah, terampil menyusun rencana. Nyaris banyak dari kita yang jarang memiliki rencana dalam mengarungi hidup ini. Segala sesuatunya ingin kita kerjakan. Nonton televisi, baca koran, ngobrol, bepergian, dan lainnya sering tidak memakai perencanaan. Bayangkan, waktu yang sangat berharga lolos begitu saja, karena kita tidak punya target dan perencanaan.

Setiap aktivitas hidup sewajarnya didasarkan pada perencanaan yang baik agar hasil yang didapat bisa baik pula. Sebagai contoh dalam hal keuangan, belilah barang yang benar-benar kita butuhkan yang akan membawa kebaikan di dunia dan di akhirat. Berusahalah semaksimal mungkin dalam merencanakan dan bekerja, dan perkara hasil itu, yakinilah, ada dalam genggaman Allah Azza wa Jalla.

Ketiga, untuk terampil menghadapi hidup, maka kita harus pula terampil untuk konsisten dan istiqamah. Kita menjadi lemah, salah satu sebabnya karena kita mudah sekali terpengaruh dan tidak memiliki keteguhan memegang prinsip. Semua itu berawal dari tidak adanya program yang jelas dalam hidup. Hidup ini akan enak untuk dijalani apabila kita memiliki konsistensi.

Satu hal yang meyebabkan orang tidak konsisten adalah mudah tersinggung dan mudah sakit hati. Semua ini akan memakan energi dan waktu. Setiap ucapan, hinaan, dan cacian, harusnya bisa membuat kita lebih dewasa dan lebih bersemangat untuk secara konsisten membuat bukti, hingga mereka menyaksikan bahwa yang dituduhkannya tidak benar.

Tampaknya kita harus mulai terampil untuk memperjelas tujuan dalam hidup dan memperjelas seperti apakah ridha Allah tersebut. Ridha Allah itu harus kita jabarkan dalam pekerjaan yang konkrit. Ridha Allah itu ada dalam menolong orang tua, membangun umat, menyebarkan ilmu yang berguna, sehingga hilang kebodohan di kalangan umat.

Sebenarnya, banyak hal yang harus kita lakukan dalam hidup ini. Namun bila tidak terampil menghadapinya maka kesia-sianlah akhirnya. Karenanya, kita harus semaksimal mungkin untuk dapat mengendalikan hidup ini. Terampil bercita-cita, terampil menyusun rencana, terampil untuk tetap konsisten dan tidak terpengaruh oleh hal-hal kecil adalah kunci kesuksesan kita dalam memanfaatkan waktu yang tersedia. Kita harus menjadi orang yang mampu berpikir besar, dan berkarya besar. Wallahu a'lam.***
(am)
---------------
Sumber : Waspada.co.id

0 Comments:

Post a Comment

<< Home